Senin, 14 Februari 2011

Sistem Gerak Pada Manusia



        A.    Rangka Tubuh Manusia
Kerangka tubuh terdiri dari tulang-tulang. Tulang terbentuk dari jaringan tulang. Pengertian jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan tulang terdiri atas sel-sel tulang yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
Fungsi rangka bagi tubuh :
·         Sebagai penegak dan pembentuk tubuh. Tanpa rangka, tubuh kita tidak dapat berdiri tegak dan bentuknya mungkin mirip tumpukan daging.
·         Tempat melekatnya otot-otot. Bila tidak ada tempat untuk untuk melekat, maka fungsi otot sebagai alat penggerak tidak akan berfungsi lagi.
·         Pelindung alat-alat tubuh yang lunak.
·         Sebagai tempat pembentukan sel-sel darah.terutama pada sumsum merah tulang pipih.
·         Sebagai alat gerak

1.      Macam-macam Tulang
Berdasarkan sifatnya tulang-tulang penyusun rangka tubuh manusia dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu :
a.       Tulang Keras
      Tulang keras terdiri atas sel-sel yang banyak mengandung zat kapur dan hanya mengandung sedikit zat perekat. Misalnya tulang lengan, tulang paha, dan tulang rusuk.
      Berdasarkan bentuknya, tulang-tulang keras dapat dibagi menjadi :
·      Tulang pipih, misalnya tulang belikat, tulang dada, tulang rusuk.
·      Tulang pendek, misalnya tulang pergelangan tangan, ruas-ruas tulang belakang.
·      Tulang pipa, misalnya tulang lengan, tulang paha, dan tulang ruas jari.
Tulang keras berasal dari tulang rawan. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi.
Sel-sel pada tulang kompak tersusun membentuk suatu sistem yang disebut sistem Havers. Pada bagian tengah sistem harus terdapat saluran yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf. Adapun di sekeliling saluran tersebut terdapat lapisan tulang yang disebut laurel. Pada laurel-laurel inilah terdapat sel-sel tulang yang menempati ronga-ronga (lakuna).


b.      Tulang Rawan
            Tulang rawan tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit). Sel-sel tulang rawan berbentuk bulat. Sifat tulang rawan yaitu ulet, lentur, dan kokoh. Karena tulang rawan mempunyai zat antara (matriks) yang mengandung serabut tipis dan elastis. Matriks tulang rawan tersusun atas campuran antara protein dan karbohidrat. Selain itu, matriks tulang rawan banyak mengandung zat perekat (kolagen) dan hanya sedikit kalsium karbonat dan kalsium fosfat.
            Tulang rawan dapat ditemukan di beberapa bagian tubuh.Pada orang dewasa, misalnya pada daun telinga, cuping hidung, dan permukaan persendian. Adapun pada bayi hamper di seluruh bagian tubuh. Tulang rawan pada anak-anak banyak mengandung sel-sel tulang. Adapun pada orang desawa lebih banyak mengandung matriks.
Ada 3 macam jaringan tulang rawan :
a. Kartilago hialin
Matriksnya bening kebiruan. Terdapat pada permukaan tulang sendi, cincin tulang rawan pada batang tenggorok dan cabang batang tenggorok, ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada dan pada ujung tulang panjang.
Kartilago hialin merupakan bagian terbesar dari kerangka embrio juga membantu pergerakan persendian, menguatkan saluran pernafasan, memberi kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat bernafas.
                                b. Kartilago fibrosa
Matriksnya berwarna gelap dan keruh. Jaringan ini terdapat pada perekatan ligamen-ligamen tertentu pada tulang, persendian tulang pinggang, pada calmam antar ruas tulang belakang dan pada pertautan antar tulang kemaluan kiri dan kanan. Fungsi utama untuk memberikan proteksi dan penyokong.
c.Kartilago elastik  
      Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Jaringan ini terdapat pada daun telinga, epiglottis, pembuluh eustakius dan laring.

2.      Susunan Rangka Manusia
Rangka manusia tersusun atas tulang-tulang yang berjumlah lebih kurang 206 buah. Tulang-tulang itu dapat di bedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
·         Kelompok tulang-tulang tengkorak (kepala)
·         Kelompok tulang-tulang badan
·         Kelompok tulang-tulang anggota gerak (kaki dan tangan)

a.       Tulang tengkorak, terdiri dari dua bagian, yaitu :
      
Ø Tulang-tulang bagian kepala :
1 tulang dahi
2 tulang ubun-ubun
1 tulang kepala belakang
2 tulang baji
2 tulang tapis
2 tulang pelipis
Ø Tulang-tulang bagian muka :
2 tulang rahang atas
2 tulang rahang bawah
2 tulang pipi
2 tulang hidung
2 tulang air mata

b.       Tulang badan
Tulang-tulang yang membentuk rangka badan terdiri dari tulang belakang, tulang rusuk, tulang dada, gelang bahu, dan gelang panggul.
     Tulang-tulang tersebut melindungi alat-alat tubuh, seperti paru-paru dan jantung, yang terletak di rongga dada.
1)         Tulang Belakang
Keseluruhan ruas-ruas tulang belakang berjumlah 33 ruas, terdiri atas :
·      7 ruas tulang leher. Ruas pertama tulang leher disebut tulang atlas, sedang ruas kedua disebut tulang pemutar.
·      12 ruas tulang punggung. Pada ruas-ruas tulang punggung ini melekat 12 pasang tulang rusuk.
·      5 ruas tulang pinggang.
·      5 ruas tulang kelangkang. Kelima ruas tulang ini bersatu cukup kuat.
·      4 ruas tulang ekor. Seperti halnya tulang-tulang kelangkang, ruas-ruas tulang ekor juga bersatu.

2)         Tulang dada
Tulang dada terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian hulu, bagian badan, dan bagian taju pedang. Pada bagian hulu melekat tulang selangka, sedang pada bagian badan melekat tujuh pasang tulang rusuk.

3)         Tulang Rusuk
Tulang rusuk berjumlah 12 pasang, terdiri dari :
·      7 pasang tulang rusuk sejati. Bagian depan menempel pada tulang dada, sedang bagian belakang menempel pada ruas-ruas tulang punggung.
·      3 pasang tulang rusuk palsu. Bagian belakang menempel pada ruas-ruas tulang punggung, sedang bagian depannya menempel pada tulang rusuk di atasnya.
·      2 pasang tulang rusuk melayang. Bagian belakang menempel pada ruas-ruas tulang punggung. Sedangkan bagian depannya tidak menempel pada tulang lain.

4)        Gelang Bahu, terdiri atas :
·           2 buah tulang belikat. Bentuknya segitiga, dan mempunyai tonjolan yang disebut paruh gagak.
·           2 buah tulang selangka. Tulang inilah yang menghubungkan gelang bahu dengan rangka tubuh. Selangka menempel pada bahu tulang dada.

5)        Gelang Panggul
Gelang panggul terdiri atas tiga pasang tulang bergabung menjadi satu yakni :
·           2 bauah tulang usus
·           2 buah tulang kemaluan
·           2 buah tulang duduk
c.       Tulang Anggota Gerak
Tulang anggota gerak terdiri dari tulang lengan dan tulang tungkai.
1)      Tulang lengan, terdiri dari 60 tulang, yaitu :
·      2 tulang pangkal lengan
·      2 tulang pengumpil
·      2 tulang hasta
·      16 tulang pergelangan tangan
·      10 tulang telapak tangan
·      28 tulang ruas-ruas jari tangan

2)      Tulang Tungkai, terdiri dari 60 tulang, yaitu :
·      2 tulang paha
·      2 tulang tempurung lutut
·      2 tulang kering
·      2 tulang betis
·      14 tulang pergelangan kaki dan tumit
·      10 tulang telapak kaki
·      14 tulang ruas-ruas jari kaki

3.      Persendian
        Di dalam tubuh kita, antara tulang yang satu dengan lainnya saling berhubunga. Hubungan antar tulang itu disebut sendi.
        Menurut sifat geraknya, persendian dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a.       Sendi mati, yaitu hubungan antar tulang yang tidak dapat digerakkan. Contoh : hubungan antar tulang tengkorak
b.      Sendi kaku, yaitu hubungan antar tulang yang hanya menimbulkan gerakan yang sangat terbatas. Contoh : hubungan antar tulang rusuk dengan tulang dada, hubungan antara tulang-tulang pergelangan kaki.
c.       Sendi gerak, yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan bermacam-macam gerak.

Berdasarkan jenis gerak yang dimungkinkannya, sendi dapat dibedakan menjadi :
1)    Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke segala arah. Tulang pembentuk persedian ini, yang satu berbentuk bongkol, sedang yang satunya lagi berbentuk mangkok. Kedua tulang itu dibungkus oleh jaringan ikat ( ikat sendi ) atau ligament. Bongkol tulang yang satu masuk ke mangkok tulang lainnya. Di dalam mangkok tulang itu terdapat minyak sendi yang sangat diperlukan untuk meminyaki persendian agar gerakannya lancar. Contoh : Hubungan antar tulang pangkal paha dengan gelang panggul, tulang lengan atas dengan gelang bahu.
2)   Sendi engsel, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan hanya ke satu arah saja. Contoh: sendi pada siku dan sendi pada lutut.
3)   Sendi putar, yaitu persendian yang salah satu tulangnya bergerak berputar pada tulang lainnya. Contoh: persendian antara tulang atlas dengan tulang pemutar yang memungkinkan kepala dapat bergerak berputar.
4)   Sendi geser, yaitu permukaan tulang yang membentuk sendi berbentuk datar yang menimbulkan gerakan bergeseran. Contohnya: sendi pada ruas-ruas tulang belakang.
5)   Sendi pelana, yaitu jika permukaan tulang pembentuk sendi berbentuk seperti pelana kuda. Misalnya sendi antara tulang telapak tangan dengan ruas jari tangan.

   
A.    B. Otot Sebagai Alat Pendukung Gerak
         Yang kita sebut sehari-hari sebagai “daging” sebenarnya tak lain adalah kumpulan serabut-serabut otot. Serabut itu kira-kira 40 % dari seluruh berat tubuh kita. Serabut-serabut otot itu pada hakikatnya merupakan sel-sel otot. Serabut-serabut itu berkumpul menjadi berkas-berkas otot. Tanpa otot tubuh kita dapat bergerak. Antara tulang yang satu dengan yang lain dapat digerakkan karena ada otot rangka.
         Bagian tengah dari otot ini menggembung dan kedua ujung mengecil dan keras. Bagian ujung dari otot ini disebut urat otot atau tendon. Tendon dapat melekat pada tulang dan pada kulit.
1.      Macam – macam Otot
Kita mengenal tiga macam otot, yaitu: otot polos, otot lurik, otot jantung. Ketiga macam otot ini berkontraksi dengan cara yang berlainan
a.         Otot Polos
Otot polos terdiri dari sel-sel oto polos yang berbentuk gelendong, yang kedua ujungnya meruncing dan di bagian tengah membesar.Jumlah intinya satu dan terletak di tengah sel. Otot polos merupakan otot tak sadar, karena bekerja di luar kesadaran kita (tidak menurut perintah otak). Otot polos terdapat pada dinding alat-alat tubuh dalam, misalnya pada dinding usus, pembuluh darah, saluran kelamin, dan saluran ekskresi. Otot polos bergerak secara lambat dan teratur, dan tidak cepat lelah. Walaupun kita tidur otot polos masih tetap bekerja.
b.        Otot Lurik
Sel-sel otot lurik berbentuk silinder atau seperti tabung, dan berinti banyak. Di bawah mikroskop tampak adanya bagian yang gelap dan terang berselang-seling. Sehingga memberikan kesan lurik. Otot ini disebut juga otot serat lintang. Letaknya menempel pada rangka. Otot lurik disebut otot sadar, karena kerjanya menurut kemauan atau perintah otak.
c.         Otot Jantung
Otot jantung merupakan otot istimewa. Otot ini tersusun atas serabut-serabut otot lurik, bercabang-cabang, tetapi bekerjanya bersifat tidak sadar dan terus menerus, karena itu disebut otot tak sadar. 
2.      Sifat Kerja Otot
Berdasarkan kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis.
a.    Otot antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang kerjanya saling berlawanan sehingga gerakannya saling menghambat. Jika salah satu otot berkontraksi, maka otot lainnya relaksasi.
Sebagai contoh otot lengan atas. Fungsi otot lengan untuk menggerakkan lengan bawah. Lengan bawah bisa diangkat ataupun diturunkan, namun diperlukan dua otot rangka, yaitu otot bisep dan otot trisep. Otot bisep terletak pada lengan atas bagian depan. Adapun otot trisep terletak pada lengan atas bagian belakang. Jika otot bisep berkontraksi maka otot trisep relaksasi, mengakibatkan lengan bawah terangkat. Adapun jika otot trisep berkontraksi maka otot bisep akan relaksasi, mengakibatkan lengan bawah turun atau lurus kembali.
b.    Otot sinergis
Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja pada satu sendi, sifatnya saling membantu sehingga memberikan gerakan searah. Contohnya otot pronator teres dan otot pronator kuadratus yang bekerja pada saat kita menggerakkan telapak tangan menelungkup dan menengadah.

A.    C. Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Gerak
Sebagai alat gerak, tulang dan otot dapat mengalami kelainan dan penyakit.
1.      Kelainan dan Penyakit pada Tulang
            Beberapa kelainan dan penyakit pada tulang sebagai berikut :
a.       Penyakit karena infeksi
1)     Nekrosis, adalah kerusakan pada selaput tulang (periosteum) sehingga sebagian tulang mati dan mongering.
2)     Layuh sendi, adalah sendi tidak bertenaga akibat rusaknya cakra epifisis tulang.
3)     Artritis sika, adalah peradangan pada sendi hingga sendi menjadi kering (kekurangan minyak sendi).
4)     Artritis eksudatif, adalah peradangan pada paha sendi.
b.      Kesalahan Nutrisi
Kesalahan nutrisi mengakibatkan pertumbuhan tulang terganggu. Akibatnya tulang membengkok ke dalam (O) atau ke luar (X).
c.       Kesalahan sikap
Sikap duduk yang salah dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kelainan. Beberapa kelainan tulang akibat kesalahan sikap duduk yaitu :
1)     Skoliosis adalah ruas-ruas tulang belakang membengkok ke kanan dan ke kiri
2)     Lordosis adalah ruas-ruas tulang belakang di daerah pinggang terlalu membengkok ke depan
3)     Kifosis adalah ruas-ruas tulang belakang pada bagian punggung terlalu membengkok ke belakang.
d.       Fraktura adalah kelainan tulang akibat retak atau patah. Fraktura biasanya disebabkan oleh benda keras. Jika patah tulang mencuat keluar kulit disebut patah tulang terbuka. Adapun jika patah tulang tidak mencuat ke luar disebut patah tulang tertutup.
e.      Fisura adalah retak tulang akibat benturan benda keras.
f.       Memar sendi adalah sobeknya selaput sendi.
g.      Urai sendi adalah lepasnya ujung tulang persendian.

2.      Kelainan dan Penyakit pada Otot
            Beberapa kelainan dan penyakit pada otot adalah :
a.       Atrofi otot adalah penyakit turunnya fungsi otot akibat hilangnya kemampuan berkontraksi. Atrofi bisa disebabkan oleh penyakit poliomielitis. Penyakit ini merusakkan saraf yang mengkoordinasi otot.
b.      Kejang otot atau kram. Gangguan ini terjadi karena aktivitas yang berlebihan sehingga otot tidak mampu berkontraksi.
c.       Stiff adalah peradangan otot leher akibat kesalahan gerak. Akibatnya jika digerakkan, leher menjadi sakit dan terasa kaku.
d.      Miestenia gravis adalah gangguan otot sehingga berangsur-angsur menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.
e.       Tetanus adalah penyakit yang mengakibatkan otot menjadi kejang yang disebabkan toksin bakteri tetanus. Bakteri ini biasanya masuk melalui luka.
A.    D. Cara Merawat Rangka
            Beberapa cara agar rangka tetap sehat yaitu :
1.      Membiasakan makan-makanan yang mengandung kalsium dan fosfor. Misalnya ikan laut, tahu, tempe, susu, dan telur.
2.      Berjemur sinar matahari di pagi hari. Sinar matahari pagi banyak mengandung vitamin D. Berjemur paling baik sebelum jam 10 pagi.
3.      Berusaha menghindari benturan agar tulang tidak patah.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger