Minggu, 20 Februari 2011

Sistem Pernapasan Pada Manusia

Salah satu fungsi makanan yaitu sebagai sumber energi. Untuk memperoleh energi, makanan perlu dioksidasi, dan untuk dioksidasi diperlukan oksigen. Oksidasi yang berlangsung di dalam tubuh disebut oksidasi biologi.
Oksigen yang diperlukan untuk oksidasi biologi diambil dari udara. Oksigen masuk ke dalam tubuh kita melalui hidung, batang tenggorok (trakea), kemudian ke paru-paru, lalu diserap oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, oksigen tersebut digunakan untuk mengoksidasi zat-zat makanan dalam tubuh.                  
A.      Alat – alat Pernapasan pada Manusia
1.      Hidung
Udara masuk melalui hidung. Udara yang dihirup melalui hidung mengalami tiga proses, yaitu :
a.       Udara disaring oleh rambut-rambut hidung dan selaput lendir
b.      Udara mengalami penyesuaian suhu
c.       Udara diatur kelembapannya.

2.      Pangkal tenggorok
Pada pangkal tenggorok terdapat jakun yang tersusun dari katup pangkal tenggorok, perisai tulang rawan, dan gelang-gelang tulang rawan. Dalam jakun terdapat selaput suara. Jakun pada wanita tidak berkembang.
           jakun2.jpeg         
3.      Batang tenggorok (trakea)
Batang tenggorok senantiasa terbuka, karena dalam dindingnya terdapat gelang-gelang tulang rawan. Pada dinding trakea terdapat selaput lendir dan rambut-rambut getar yang berfungsi untuk menghalau/ menahan kotoran yang masuk bersama-sama udara. Batang tenggorok ini kemudian bercabang dua, satu menuju paru-paru kiri dan yang lain menuju paru-paru kanan.

4.      Paru-paru
Paru-paru berjumlah dua buah yaitu paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Keduanya terletak di rongga dada, di atas sekat antara rongga dada dan rongga perut. Paru-paru kanan terdiri dari tiga gelambir, sedang paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir. Paru-paru dibungkus oleh pleura. Di dalam paru-paru terdapat kurang lebih 300 juta alveoli (jamak dari alveolus). Yang kalau dibentangkan luasnya kurang lebih 80 m2. Dinding alveolus mengandung kapiler darah. Pada tempat inilah terjadi pertukaran O2 dari udara dengan CO2 dari darah.
  

B.       Proses Pernapasan
Proses pernapasan manusia ada dua yaitu proses pengambilan udara dari luar tubuh (inspirasi) dan proses pengeluaran udara dari dalam tubuh (ekspirasi). Pernapasan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.      Pernapasan dada : pernapasan yang menggunakan gerakan otot-otot antar tulang rusuk. Tulang dada dan tulang rusuk terangkat, akibatnya rongga dada membesar. Paru-paru turut mengembang, volumnya lebih kecil daripada tekanan udara luar. Dalam keadaan demikian, udara luar masuk melalui batang tenggorok ke paru-paru.
2.      Pernapasan perut : pernapasan yang menggunakan otot-otot diafragma. Otot-otot sekat rongga dada (diafragma) berkontraksi, sehingga diafragma yang semula cembung menjadi agak rata, dengan demikian paru-paru dapat mengembang ke arah perut. Pada waktu itu, rongga dada bertambah besar dan udara terhirup masuk.
                                                                         
C.      Volume Udara Paru-paru

Volume paru-paru menentukan banyaknya volume udara pernapasan. Selain volume paru-paru, volume udara ditentukan oleh kekuatan bernapas dan cara bernapas. Dalam keadaan normal, orang dewasa mengisap dan mengembuskan udara kira-kira 500 ml, yang disebut udara pernapasan (udara tidal). Setelah ekspirasi biasa masih dapat diembuskan udara lagi sebanyak 1500 ml dengan cara mengerutkan otot perut, yang disebut udara cadangan ekspirasi (udara suplementer). Sebaliknya, setelah inspirasi biasa masih dapat dihirup udara lagi sebanyak 1500 ml. Udara tersebut dinamakan udara cadangan inspirasi (udara komplementer). Jadi, jumlah udara pernapasan adalah antara 500 ml dan 3500 ml.
Udara yang tersisa di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya disebut udara residu ( udara sisa ). Volume udara residu kira-kira 1000 ml. jumlah volume udara pernapasan, udara komplementer dan udara suplementer disebut kapasitas vital paru-paru. Kapasitas vital paru-paru adalah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dan dimasukkan ke paru-paru. Kapasitas vital paru-paru seseorang tidaklah sama. Hal itu tergantung dari kondisi tubuh dan latihan pernapasan yang dilakukan setiap hari. Alat untuk mengukur kapasitas vital paru-paru disebut spirometer. Kapasitas vital paru-paru ditambah udara residu disebut kapasitas total paru-paru.

Tabel susunan udara yang keluar masuk paru-paru

Macam gas
Masuk Paru-paru (Inspirasi )
Keluar Paru –paru (Ekspirasi)
Nitrogen (N2)
Oksigen (O2)
Karbon dioksida (CO2)
79.07 %
20.9 %
0.03 %
79.8 %
14.6 %
5.6 %
Dari angka-angka yang ada pada table di atas, dapat diketahui bahwa paru-paru mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.  
  
D.      Gangguan pada Sistem Pernapasan

Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan yaitu :
1.         Asfiksi, gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan. Kemampuan hemoglobin dalam mengikat karbon dioksida lebih besar daripada mengikat oksigen.
2.         Sinusitis, radang di atas hidung
3.         Bronkitis, radang pada selaput lendir dan bronkus. Gejala bronkitis adalah batuk-batuk, demam, dan sakit di bagian dada.
4.         Pleuritis, radang di pleura
5.         Tuberculosis ( TBC ), penyakit tuberculosis disebabkan oleh bakteri Bacillus tuberculosis. Tuberculosis dapat menyebabkan radang paru-paru. Selain itu penyakit ini juga dapat menyebabkan alveolus mengandung banyak cairan. Akibatnya mengganggu proses difusi oksigen dan karbon dioksida.
6.         Pneumonia, penyebab pneumonia adalah infeksi bakteri diplococcus pneumonia. Bakteri ini menyebabkan infeksi, akibatnya terjadi radang paru-paru atau radang dinding alveolus.
7.         Tonsillitis, tonsillitis adalah radang yang disebabkan infeksi bakteri pada tonsil.
8.         Faringitis, faringitis adalah radang pada faring akibat infeksi bakteri atau virus tertentu. Gejala faringitis, yaitu rasa sakit saat menelan dan kerongkongan terasa sangat kering.
9.         Kanker paru-paru, kanker paru-paru disebabkan sel-sel paru-paru tumbuh tidak terkendali. Jaringan kanker akan mendesak alveolus sehingga alveolus tidak berfungsi lagi. Kanker paru-paru biasanya terjangkit pada para perokok.
10.     Asma, asma terjadi karena penyempitan saluran pernapasan. Asma disebabkan karena alergi, emosi, atau stress. Gejala asma antara lain sukar bernapas, merasa sesak napas di dada, dan bunyi berdesah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger